Jumat, 27 April 2012

MEMBUAT FRAME...


MEMBUAT FRAME
Dengan menggunakan frame, kita bisa menampilkan beberapa halaman HTML sekaligus dalam sebuah jendela browser. Apa artinya? Artinya dengan membuka sebuah halaman HTML saja (yang mengandung frame), browser akan menampilkan beberapa halaman sekaligus yang masing-masing termuat dalam sebuah frame. Apa gunanya? Disamping untuk mempercantik tampilan, fungsi utama frame adalah untuk memudahkan navigasi atau penelusuran isi website. Kok, bisa? Daripada membahas panjang lebar, lebih baik kita langsung saja belajar membuat frame. Perhatikan contoh layout halaman ber-frame berikut ini:
frame I berisi file judul.htm
frame II berisi file menu.htm
frame III berisi file isi.htm
Anggaplah gambar di atas adalah tampilan dari sebuah halaman HTML yang terdiri dari tiga frame. Halaman yang ber-frame ini kita namakan gabung.htm. File gabung.htm ini menampilkan tiga halaman HTML sekaligus yaitu file judul.htm, menu.htm dan isi.htm. Jadi untuk membuat tampilan seperti di atas kita harus membuat empat buah file HTML, 3 file berfungsi sebagai halaman yang ditampilkan sedang satu file berfungsi sebagai halaman yang menampilkan. Halaman inilah yang merupakan halaman utama atau halaman yang mengandung frame.
Untuk membuat halaman utama atau halaman yang ber-frame, kita hanya membutuhkan dua buah tag yaitu <FRAMESET> untuk mengatur pembuatan frame, dan <FRAME> untuk menentukan file target bagi setiap frame. Baiklah kita mulai membuat file gabung.htm ini: 
<HTML>
<HEAD>
<TITLE>Halaman utama</TITLE>
</HEAD>
<FRAMESET>
</FRAMESET>
</HTML>
Di atas anda bisa melihat bahwa empat tag yang pertama hanyalah tag pembukaan HTML yang sudah biasa. Sedangkan tag untuk membuat frame adalah tag <FRAMESET> dengan tag penutupnya. Perhatikanlah bahwa halaman yang berframe tidak membutuhkan tag BODY karena yang menjadi isi dari halaman utama ini adalah isi dari halaman-halaman lain yang menjadi target dari setiap frame.  
Perhatikan kembali layout halaman berframe yang digambarkan di atas tadi. Halaman tersebut terdiri dari atas dua baris dimana baris pertama (atas) lebih kecil (anggaplah 20%) daripada baris kedua (80%). Dan baris kedua terbagi atas dua kolom dimana kolom pertama (kiri) lebih kecil (anggaplah 30%) daripada kolom kedua (70%). Bagaimana cara mengaturnya?
Pertama, kita membagi halaman menjadi dua baris, baris pertama tingginya 20% dan baris kedua tingginya 80%. Agar lebih bersih dan jelas, tag <HTML>, <HEAD> dan <TITLE> tidak dicantumkan lagi. Ingat, anda harus tetap menuliskannya di dokumen anda.  
<FRAMESET ROWS="20%,80%">
</FRAMESET>
Atribut ROWS dalam tag FRAMESET di atas memerintahkan browser untuk membagi halaman menjadi dua baris, baris pertama tingginya 20% dan baris kedua tingginya 80%. Sekarang kita akan mengisi baris pertama dengan frame kosong terlebih dahulu menggunakan tag <FRAME>.
<FRAMESET ROWS="20%,80%">
<FRAME>
</FRAMESET>
Sekarang kita akan mengisi baris kedua. Sebelumnya kita harus membagi baris kedua ini dalam dua kolom. Untuk itu, kita harus menambahkan lagi sepasang tag <FRAMESET> yang di dalamnya disisipkan atribut pembagi kolom yaitu COLS. 
<FRAMESET ROWS="20%,80%">
<FRAME>
<FRAMESET COLS="30%,70%">
</FRAMESET>
</FRAMESET>
Setelah terbagi dalam dua kolom kita harus mengisi setiap kolom tersebut dengan frame. Jadinya seperti ini:
<FRAMESET ROWS="20%,80%">
<FRAME>
<FRAMESET COLS="30%,70%">
<FRAME>
<FRAME>
</FRAMESET>
</FRAMESET>
Kini selesailah sudah pembuatan file gabung.htm yang merupakan halaman web yang terdiri dari tiga buah frame. Tugas kita tinggal mengisi frame-frame yang masih kosong itu dengan file-file yang akan kita tampilkan di dalamnya. Untuk mendefinisikan nama file target pada setiap frame, kita tinggal menambahkan atribut SRC dalam setiap tag <FRAME>. Contoh:
<FRAMESET ROWS="20%,80%">
<FRAME SRC="judul.htm">
<FRAMESET COLS="30%,70%">
<FRAME SRC="menu.htm">
<FRAME SRC="isi.htm">
</FRAMESET>
</FRAMESET>
Tentu saja sebelumnya anda harus sudah membuat ketiga file tersebut dan menempatkan keempat file ini dalam folder yang sama. Bila foldernya tidak sama, gunakanlah cara penulisan alamat file seperti cara penulisan alamat file untuk link (lihat kembali pelajaran tentang link yang lalu). 
Misalnya kita mempunyai file judul.htm seperti ini, file menu.htm seperti ini dan file isi.htm seperti ini. Maka bila anda membuka file gabung.htm, akan tampaklah sebuah halaman web yang terdiri dari tiga frame seperti ini. (klik masing-masing kata "seperti ini" untuk melihat tampilannya).
Seperti halnya dalam penentuan ukuran tabel, selain menggunakan satuan persen, kita juga bisa menggunakan satuan pixel. Misalnya atribut COLS="200,400" memerintahkan browser untuk membagi halaman menjadi dua kolom dimana kolom pertama lebarnya 200 pixel sedang kolom kedua lebarnya 400 pixel. Bahkan anda pun dapat membagi frame seperti ini COLS="200,*". Apa artinya? Artinya anda membagi halaman menjadi dua kolom dimana kolom pertama lebarnya 200 pixel sedang kolom kedua lebarnya adalah sisa dari ukuran layar monitor. Hal ini berguna karena setting layar monitor yang dipakai oleh user bisa berbeda-beda; pada umumnya adalah (lebar x tinggi dalam satuan pixel) 640x480, 800x600 atau 1024x768. 
Atribut lainnya yang bisa disisipkan dalam tag <FRAMESET> antara lain: BORDER untuk mengatur ukuran border yang memisahkan antara dua frame dan BORDERCOLOR untuk menentukan warna border. Contoh:
<FRAMESET ROWS="20%,80%" BORDERCOLOR="#FF1493">
<FRAME SRC="judul.htm">
<FRAMESET COLS="30%,70%"  BORDER="10">
<FRAME SRC="menu.htm">
<FRAME SRC="isi.htm">
</FRAMESET>
</FRAMESET>
Bila dilihat dalam browser, tampak seperti ini. Ukuran BORDER="2" adalah default sedang ukuran BORDER="0" berarti frame tanpa border. 
Sedangkan untuk tag <FRAME> biasanya dilengkapi dengan atribut-atribut berikut:
1. BORDERCOLOR, fungsinya sama dengan BORDERCOLOR pada tag FRAMESET. Dalam hal ini, warna yang didefinisikan oleh tag yang lebih dalam menang atas warna yang didefinisikan oleh tag yang luar. 
2. MARGINHEIGHT untuk menentukan jarak antara batas atas atau batas bawah frame dengan isi frame. 
3. MARGINWIDTH untuk menentukan jarak antara batas kiri atau batas kanan frame dengan isi frame.
4. NORESIZE, dengan adanya atribut ini maka border dari frame yang bersangkutan tidak bisa digeser. Dengan kata lain, ukuran frame tersebut tidak bisa diubah (diperkecil atau diperbesar).
5. SCROLLING, mengatur fasilitas scroll (penggulung layar) dari frame.  Nilainya bisa YES, NO atau AUTO. Nilai YES berarti penggulung selalu ada, NO berarti penggulung selalu tidak ada, sedang AUTO berarti penggulung ada bila diperlukan (isi frame melebihi ukuran layar) dan tidak ada bila tidak diperlukan (isi frame dimuat oleh layar). Nilai AUTO merupakan nilai default. Artinya, bila atribut SCROLLING tidak dituliskan, maka penggulung layar otomatis akan muncul bila diperlukan.
6. NAME, untuk memberi nama terhadap frame yang bersangkutan. Kegunaannya akan dijelaskan kemudian.
Berikut sekelumit contoh penggunaan atribut-atribut di atas:
<FRAMESET ROWS="20%,80%" BORDERCOLOR="#FF1493">
<FRAME SRC="judul.htm" NORESIZE>
<FRAMESET COLS="30%,70%"  BORDER="10">
<FRAME SRC="menu.htm" BORDERCOLOR="#9C661F">
<FRAME SRC="isi.htm"SCROLLING="YES">
</FRAMESET>
</FRAMESET>
Klik di sini untuk melihat tampilannya dalam browser. 
Adapun atribut NAME diperlukan dalam kaitannya dengan fungsi navigasi dari halaman ber-frame. Misalnya kita ingin mengatur agar suatu link bila di-klik akan memunculkan halaman targetnya dalam frame tertentu. Maka terlebih dahulu kita harus memberi nama terhadap frame tersebut. Contoh:
<FRAMESET ROWS="20%,80%" BORDERCOLOR="#FF1493">
<FRAME SRC="judul.htm" NORESIZE>
<FRAMESET COLS="30%,70%"  BORDER="10">
<FRAME SRC="menu.htm" BORDERCOLOR="#9C661F">
<FRAME SRC="isi.htm"SCROLLING="YES" NAME="utama">
</FRAMESET>
</FRAMESET>
Dalam contoh di atas, frame ketiga (frame pada kolom kedua dari baris kedua halaman) kita berinama "utama". Dengan adanya nama tersebut, kita bisa mengatur agar link yang terdapat pada halaman di frame lainnya bila di-klik akan memunculkan halaman targetnya pada frame "utama" tersebut. Bingung? Misalnya, pada halaman menu.htm terdapat link dengan kode HTML seperti berikut:
<A HREF="bab2.htm">BAB II</A>
Bila kata BAB II di-klik maka akan membuka file bab2.htm. Tapi halaman bab2.htm tersebut akan mengisi seluruh jendela browser. Artinya halaman yang berframe akan hilang. Agar file bab2.htm itu muncul pada frame "utama" saja, kita harus memberi atribut TARGET seperti ini:
<A HREF="bab2.htm" TARGET="utama">BAB II</A>
Masih ingat, kan tentang atribut TARGET pada pelajaran tentang LINK? Seandainya semua link yang terdapat dalam file menu.htm akan kita arahkan pada frame "utama" maka kita bisa menyisipkan tag <BASE TARGET="utama"> diantara tag <HEAD> dan </HEAD>. Dengan demikian, kita tidak perlu lagi menuliskan dalam setiap link atribut TARGET tersebut satu-persatu.  Karena dengan adanya tag BASE TARGET itu, secara otomatis, semua link yang ada dalam halaman tersebut akan diarahkan ke frame yang dicantumkan dalam BASET TARGET. Kecuali link yang mempunyai TARGET tersendiri. 



Berikut beberapa cara pengarahan link dengan atribut TARGET:
·   _blank : halaman yang dipanggil akan muncul pada jendela baru (ini sudah kita pelajari)
·   _top : halaman yang dipanggil akan mengisi penuh jendela yang sama, meskipun tadinya ada frame.
·   _self : halaman yang dipanggil akan mengisi tempat yang sama, bila link tersebut dalam sebuah frame maka halaman yang dipanggil akan mengisi frame tersebut.
·   _parent : halaman yang dipanggil akan akan mengisi FRAMESET, satu tingkat lebih tinggi dari FRAME tempat link yang bersangkutan. 


sumber :images.mellyssahara.multiply.multiplycontent.com/.../..

Cascading Style Sheet (CSS)...


Cascading Style Sheet (CSS) merupakan salah satu bahasa pemrograman web untuk mengendalikan beberapa komponen dalam sebuah web sehingga akan lebih terstruktur dan seragam.
Sama halnya styles dalam aplikasi pengolahan kata seperti Microsoft Word yang dapat mengatur beberapa style, misalnya headingsubbabbodytext,footerimages, dan style lainnya untuk dapat digunakan bersama-sama dalam beberapa berkas (file). Pada umumnya CSS dipakai untuk memformat tampilan halaman web yang dibuat dengan bahasa HTML dan XHTML.
CSS dapat mengendalikan ukuran gambarwarna bagian tubuh pada teks, warna tabel, ukuran border, warna border, warna hyperlink, warna mouse over, spasi antar paragraf, spasi antar teks, margin kiri, kanan, atas, bawah, dan parameter lainnya. CSS adalah bahasa style sheet yang digunakan untuk mengatur tampilan dokumen.Dengan adanya CSS memungkinkan kita untuk menampilkan halaman yang sama dengan format yang berbeda.
Inline Style Sheet
CSS didefinisikan langsung pada tag HTML yang bersangkutan. Cara penulisannya cukup dengan menambahkan atribut style="..." dalam tag HTML tersebut. Style hanya akan berlaku pada tag yang bersangkutan, dan tidak akan memengaruhi tag HTML yang lain.
Contoh penulisan CSS dengan metode Inline Style Sheet 
<html>
<head>
<title>Contoh Bentuk Inline </title>
</head>
<body bgcolor="#FFFFFF">
<p id="cth1">
Ini adalah contoh tag P tanpadiformat menggunakan CSS </p>
 
<p id="cth2" style="font-size:20pt">
Tag P ini diformat dengan besar font 20 point </p>
 
<p id="cth3" style="font-size:14pt; color:red">
Tag P ini diformat dengan besar font 14 point, dan menggunakan warna merah </p>
</body>
</html>

Embedded Style Sheet

CSS didefinisikan terlebih dahulu dalam tag <style> ... </style> di atas tag <body>.Pada pendefinisian ini disebutkan atribut-atribut CSS yang akan digunakan untuk tag-tag HTML, yang selanjutnya dapat digunakan oleh tag HTML yang bersangkutan.
Contoh penggunaan CSS dengan metode Embedded Style Sheet :
<html>
<head>
<title>Contoh Bentuk Embedded</title>
</head>
<style>
body {background:#0000FF; color:#FFFF00; margin-left:0.5in}
h1 {font-size:18pt; color:#FF0000}
p {font-size:12pt; font-family:arial; text-indent:0.5in}
</style>
 
<body>
<h1 id="cth1">Judul ini berukuran 18 dengan warna merah!</h1>
<p id="cth2">Tag p ini di format dengan besar font 12 point dengan tipe font Arial dan mempunyai identasi 0.5 inch </p>
<p id="cth3">Yang perlu diperhatikan juga bahwa body disini telah diformat dengan margin kiri 0.5 inch dan warna background biru</p>
</body>
</html>

sumber : wikipedia

Kamis, 26 April 2012

DASAR-DASAR HTML LANJUTAN 2...

Ø  Fontase

HTML menyediakan sejumlah elemen yang dapat dimanfaatkan untuk mengatur font, seperti huruf tebal, huruf miring, garis bawah, dan masih banyak lagi.
Sebagai tambahan, di sini juga akan dijelaskan mengenai cara mencetak tag. Seperti diketahui, tag <p> di dokumen secara otomatis akan diterjemahkan sebagai paragraf. Adapun untuk mencetak karakter <p> di layar, kita perlu menggunakan nama entitas. Sebagai contoh, karakter < dinyatakan dengan nama entitas &lt; dan karakter > dinyatakan dengan &gt;.

<body>

<b>Menggunakan tag &lt;b&gt;...&lt;/b&gt;</b> <br />
<strong>Menggunakan tag
&lt;strong&gt;...&lt;/strong&gt;</strong>
<br />
<i>Menggunakan tag &lt;i&gt;...&lt;/i&gt;</i> <br />
<em>Menggunakan tag &lt;em&gt;...&lt;/em&gt;</em> <br />
<u>Menggunakan tag &lt;u&gt;...&lt;/u&gt;</u> <br />
<strike>Menggunakan tag
&lt;strike&gt;...&lt;/strike&gt;</strike> <br />

</body>
 
Gambar 6. Menggunakan style font

Ø  Karakter Khusus

Di HTML, kita juga bisa menampilkan karakter-karakter khusus dengan memanfaatkan nama entitas. Tabel berikut memperlihatkan beberapa jenis karakter khusus yang dapat digunakan beserta nama entitasnya.


<body>

&pound; Pound <br />
&euro; Euro <br />
&copy; Copyright <br />
&reg; Registered <br />
&trade; Trademark <br />

</body>


Gambar 7. Karakter-karakter khusus